Tinggal hitungan jam tahun ini, tahun 2012 akan segera berlalu. And of course, there are a lot of beautiful moments happened in my little family. Kaninda yang genap 1 tahun, papah dengan pekerjaan baru, Kaninda's first long trip (tepatnya kemarin 30/12/12) yang alhamdulilah lancaaarrr, dan masih banyak lagi hal- hal kecil lainnya menyempurnakan perjalanan keluarga kecil kami tahun ini.
Yang pasti tahun ini bersyukuuur sekali karena selalu diberi semuaaa kemudahan, solusi dan keputusan tepat disaat adaaaa aja hal2 kurang mengenakkan menghampiri kami. Semoga tahun depan Allah juga senantiasa teruuus memberikan kemudahan, kesehatan, dan limpahan rezekinya buat keluarga kami, amiieeennnn.
Dan, satu hal ni yang bikin saya sedih, saya masih BELUM PRODUKTIF nulis alias posting di blog ini. Masih, sama seperti tahun lalu, janji tinggal janji. Insya allah deh, tahun depan bisa lebih rajin lagi nulisnya. Amiiieeeennkan ya temans :)
Okeee, kali ini saya pengen nampilkan foto-foto Kaninda tahun ini, mulai awal bulan sampai desember ini. Yaahhh, kaleodoskop dalam bentuk foto gitulah ya kira2. Hehehe.
Ini foto awal tahun 2012, usianya masih 5 bulan. Masih oke- oke aja didandanin pake bando, jepit dan aksesoris lainnya, sekarang?? Jangan tanya, gak sampe 5 menit sudah gak nempel aksesorisnya.
Yang ini, waktu usianya pas 6 bulan. Fotonya diambil waktu dirumah ada acara piton- piton. Jadi kalau di tradisi jawa, ada istilah piton-piton ya untuk memperingati 7 bulan hari kelahiran bayi (mungkin kalau isrilah tempat lain upacara turun tanah). 7 bulan kok ngrayainnya usia 6 bulan? Nah, itu lagi berdasar tradisi kalau anak perempuan itu di pitoni pas umurnya 6 bulan, sementara anak laki- laki pas umur 7 bulan.
Foto ini diambil waktu usianya 8 bulan, dan gigi depannya sudah mulai numbuh. Kelihatan kan, ada 2 gigi kelinci :)
Setelah tumbuh gigi, di usia 9 bulan Kanin sudah mulai bisa duduk sendiri, meski kadang lupa kalau lagi duduk, alias tiba- tiba ambruk ke belakang. Hehe, makanya di foto ini di sekitarnya ada bantal- bantal buat jaga- jaga kalau "lupa" dianya :p
Masih ndut banget ni badannya di usia 11 bulan. Foto diambil waktu dia mainan puzzle.
Nih penampakkannya waktu pegang puzzle. Sekarang sudah bosen sama mainannya ini.
Foto diambil tepat pas hari ulang tahun pertamanya. Gak ada perayaan apa- apa dirumah hanya beli kue trus suruh tiup lilin aja. Sebelumnya di peringati waktu dia umur sepuluh lapan (sekitar 11 bulan). Cuman nganter kue sama nasi kuning dan snack- snack gitu ke tenagga dan saudara. Soalnya pas ultahnya itu H+ 2 lebaran, jadi g ada yang bantuin masak :p
Bulan September, waktu umurnya 13 bulan dan lagi belanja bulanan. (Pict. by papa)
Bulan oktober, waktu umurnya 1 tahun lebih 2 bulan. Masih titah. Dan foto ini diambil waktu dia lagi sakit (sediih banget liatnya). Dan diusia ini lumayan agak lama ni sakitnya. Hampir seminggu meski demamnya sudah turun dia masih maleeeess ngapa- ngapain. Padahal biasanya kalau demam itu dia masih mau maen, maem juga g susah. Sediih deh kalau inget ini. Tapi kata DSA nya gpp. Sampe saya dan suami akhirnya mempercepat beliin dia sepeda roda 3 dengan harapan dia seneng dan ceria lagi dan males nya karena habis sakit hilang. (Awalnya mau membelikan sepeda roda 3 pas dia sudah jalan aja).
Ini foto studio pertamanyaaaa, hehe. (15 m) Duuh, asli ya susah bangetttt buat bisa dapetin foto yang pas. Soalnya waktu dijepret dia melongo mulu lihat lampu studio photo yang otomatis mati. Hahahaha, jadi gelii ingetnya. Luv u so sayang :*
Lagi pose bareng Kitty (pemberian kakak sepupunya, Azzam) dan little bee. Pas awal bulan Desember (15m lebih 2w)
Naahhh, ini foto terbarunyaa pas keluar jalan- jalan tanggal 24 desember kemarin. Ceritanya lagi enjoying dinner di Es Teller 77, lagi makan siomay ikan. Pinter deh, mau maem sendiri. Suuun lagi :*
Masih ada sebenarnya foto- foto lain. Cuman belum sempet mindah aja ni. Tahun depan deh ya, di posting :)
Oke, sudah cukup panjang ni ya nulisnya (tumben ya, sekalinya mau nulis) hahahaha. Baiklah, sekarang saatnya saya pulang 9ketahuankan kalau nulisnya sambil kerja alias on air), suami yang lagi libur cuti bersama sudah sms. Rencananya menikmati liburan akhir tahun mau lihat atraksi lumba- lumba hari ini. Sampai ketemu tahun depan, and HAPPY NEW YEAR 2013 :)
KURNIAWAN'S FAMILY
Kurniawan's Family
Tampilkan postingan dengan label photograph. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label photograph. Tampilkan semua postingan
Senin, 28 November 2011
My lil' princess
Minggu, 07 November 2010
Merapi Oh Merapi
Merapi terus meletus. Seiring tanah bergetar, sang gunung memuntahkan material vulkanik ke udara. Asap membubung tinggi, lalu jatuh ke mana angin membawa.
Di Yogyakarta setiap pagi, warga menyambut pagi yang gelap dan kelabu. Kota itu, juga berbagai wilayah di sekitar Merapi, diselimuti abu. Penduduk harus beraktivitas dengan masker, agar abu tak terhirup ke paru-paru yang bisa terganggu karenanya.
Semua jadwal di bandara Adi Sutjipto dibatalkan demi keselamatan penerbangan. Di Bandung, sejumlah penduduk melaporkan hujan abu yang dikaitkan dengan Merapi.
Relawan terus berdatangan membantu pengungsi Merapi. Di berbagai sudut negeri, orang-orang mengulurkan tangan. Di berbagai jejaring, kepedulian terbentuk...

Gunung Merapi memuntahkan material vulkanik, terlihat dari Klaten, Kamis (4/11). (AP Photo/Irwin Fedriansyah)

Penduduk menyelamatkan diri dengan motor setelah Gunung Merapi meletus lagi, Jumat (5/11). Pemerintah meluaskan zona bahaya menjadi 20 kilometer dari pusat kawah Merapi. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Tim penyelamat mencari korban Merapi di Argomulyo, Yogyakarta, Jumat (5/11). (AP Photo/Trisnadi)

Tim relawan dan tentara di Argomulyo lari menyelamatkan diri setelah Merapi kembali meletus, Jumat (5/11). (AP Photo/Trisnadi)

Sebuah pesawat, berselimut abu vulkanik, diparkir di bandara internasional Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (5/11). Bandara yang landasannya tertutup abu putih harus ditutup. (AP Photo/Irwin Fedriansyah)

Masyarakat melakukan aktivitas menggunakan masker saat melintas di Jalan Pangeran Diponegoro, Yogyakarta, Jumat (5/11). Erupsi Gunung Merapi yang kembali terjadi pada Kamis (5/11) mengeluarkan debu vulkanik yang menyelimuti Kota Yogyakarta, sehingga masyarakat diimbau menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar ruangan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan akibat debu vulkanik. (Foto ANTARAWahyu Putro A)

Seorang anak berjalan di antara pohon yang tumbang di jalan lingkar Muntilan, Jawa Tengah, Jumat (5/11). Banyak pohon tumbang di beberapa wilayah Muntilan akibat hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi. (Foto ANTARA/Wihdan Hidayat)
Saat ini tak ada hal lain yang dapat kita sampaikan, kecuali bahwa segenap hatidan perasaan kita erat bersama dengan saudara-saudara di sekitar Gunung Merapi.
Kita senasib dan sepenanggungan di saat-saat sulit ini. Badan kita bisa saja ada dikota atau pulau lain, tetapi hati dan pikiran kita ada diwilayah sekeliling Merapi.
Di Yogyakarta setiap pagi, warga menyambut pagi yang gelap dan kelabu. Kota itu, juga berbagai wilayah di sekitar Merapi, diselimuti abu. Penduduk harus beraktivitas dengan masker, agar abu tak terhirup ke paru-paru yang bisa terganggu karenanya.
Semua jadwal di bandara Adi Sutjipto dibatalkan demi keselamatan penerbangan. Di Bandung, sejumlah penduduk melaporkan hujan abu yang dikaitkan dengan Merapi.
Relawan terus berdatangan membantu pengungsi Merapi. Di berbagai sudut negeri, orang-orang mengulurkan tangan. Di berbagai jejaring, kepedulian terbentuk...

Gunung Merapi memuntahkan material vulkanik, terlihat dari Klaten, Kamis (4/11). (AP Photo/Irwin Fedriansyah)

Penduduk menyelamatkan diri dengan motor setelah Gunung Merapi meletus lagi, Jumat (5/11). Pemerintah meluaskan zona bahaya menjadi 20 kilometer dari pusat kawah Merapi. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Tim penyelamat mencari korban Merapi di Argomulyo, Yogyakarta, Jumat (5/11). (AP Photo/Trisnadi)

Tim relawan dan tentara di Argomulyo lari menyelamatkan diri setelah Merapi kembali meletus, Jumat (5/11). (AP Photo/Trisnadi)

Sebuah pesawat, berselimut abu vulkanik, diparkir di bandara internasional Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (5/11). Bandara yang landasannya tertutup abu putih harus ditutup. (AP Photo/Irwin Fedriansyah)

Masyarakat melakukan aktivitas menggunakan masker saat melintas di Jalan Pangeran Diponegoro, Yogyakarta, Jumat (5/11). Erupsi Gunung Merapi yang kembali terjadi pada Kamis (5/11) mengeluarkan debu vulkanik yang menyelimuti Kota Yogyakarta, sehingga masyarakat diimbau menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar ruangan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan akibat debu vulkanik. (Foto ANTARAWahyu Putro A)

Seorang anak berjalan di antara pohon yang tumbang di jalan lingkar Muntilan, Jawa Tengah, Jumat (5/11). Banyak pohon tumbang di beberapa wilayah Muntilan akibat hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi. (Foto ANTARA/Wihdan Hidayat)
Saat ini tak ada hal lain yang dapat kita sampaikan, kecuali bahwa segenap hatidan perasaan kita erat bersama dengan saudara-saudara di sekitar Gunung Merapi.
Kita senasib dan sepenanggungan di saat-saat sulit ini. Badan kita bisa saja ada dikota atau pulau lain, tetapi hati dan pikiran kita ada diwilayah sekeliling Merapi.
Kamis, 21 Oktober 2010
Babies
Langganan:
Postingan (Atom)