KURNIAWAN'S FAMILY

Kurniawan's Family
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 29 Januari 2013

AJARI PUTRAKU

Selamaatttt hari Selasaaaa :D Duuh, pagi ini dingiin di Kota Gadis, kemarin sore sampe malem hujan gak berhenti- berhenti. Tapi kali ini saya gak akancerita soal prakiraan cuaca, banjir atau penyakit dimusim penghujan. Saya hanya mau membagikan informasi mengenai cuplikan surat dari Abraham Lincoln kepada guru dari putranya (diambil dari buku Born to be Happy by Promod Batra, MBA)
Ini cuplikannya :

….Ia memang harus belajar, saya tahu, bahwa manusia tidak adil, manusia tidak benar. Tetapi ajari ia juga, bahwa di antara orang-orang jahat ada seorang pahlawan; bahwa di antara para politisi yang suka mementingkan diri, ada seorang pemimpin yang berdedikasi.

Ajari ia bahwa di antara musuh ada seorang sahabat. Semua memerlukan waktu, saya tahu itu, tetapi ajari ia sebisa Anda, bahwa satu dolar yang diusahakan jauh lebih berharga daripada lima dolar yang ditemukan.

Ajari ia untuk belajar kalah dan juga untuk menikmati kemenangan. Arahkan ia agar menjauhi keirihatian. Sebisa Anda, ajari ia rahasia tawa dalam diam. Biarkan ia belajar dengan cepat bahwa anak-anak pengganggu paling mudah dikalahkan.

Ajari ia, sebisa Anda, indahnya buku-buku, tetapi berikan juga kepadanya waktu untuk berpikir secara mendalam tentang misteri dari burung-burung di angkasa, lebah-lebah di teriknya sinar matahari, bunga-bunga di lereng bukit hijau.

Ajari ia di sekolah bahwa jauh lebih terhormat untuk gagal daripada menipu dan mencontek

Ajari ia untuk mempunyai kepercayaan dalam gagasan pribadinya, meskipun orang lain mengatakan kepadanya bahwa gagasan-gagasannya itu salah. Ajari ia untuk erlakum lembut terhadap orang-orang yang bertabiat lembut, dan berlaku keras terhadap orang yang keras.

Cobalah untuk memberi putra saya kekuatan untuk tidak mengikuti kelompok terbesar ketika semua orang mengikuti pendapat orang banyak.ajari ia untuk mendengarkan semua orang, tetapi ajari ia juga untuk menyaring segala sesuatu yang ia dengar melalui saringan kebenaran dan hanya mengambil yang baik-baik saja.

Ajari ia, sebisa Anda, bagaimana untuk tertawa di kala sedang bersedih. Ajari ia agar tidak malu untuk menangis. Ajari ia untuk menertawakan yang sinis dan berhati-hati dengan kemanisan yang berlebihan.

Ajari ia untuk menjual tenaga dan pikiran kepada penawar yang tertinggi, tetapi jangan pernah mencantumkan label harga untuk sanubarinya. Ajari ia untuk menutup kedua telinganya terhadap kelompok orang yang melolong-lolong dan berani berdiri dan berjuang bila menurutnya dirinyalah yang benar.

Ajari ia dengan penuh kelembutan ,tetapi janganlah memanjakannya. Biarkan ia mempunyai keberanian untuk tidak bersabar, biarkan ia mempunyai kesabaran untuk berani.

Ajari ia selalu memiliki kepedulian mulia terhadap umat manusia. Pesan ini berat, akan tetapi lakukan saya sebaik Anda. Ia anak laki-laki kecil yang baik, putraku.


Semoga bisa jadi bahan renungan ya, bahwa kadang sebagai orang tua kita harus menghargai proses daripada hasil akhir, mengajarkan anak mencoba jujur dengan diri sendiri dengan tidak mencontek dan tidak takut gagal. Semoga bermanfaat, selamat beraktifitas temans :)


Kamis, 07 Oktober 2010

Indonesia, Juara Film Pendek di Amerika berkat Video “Belajar Demokrasi”



*Di kampus, saya bergabung di Redaksi Majalah Kampus "EDUKASI". Sebagai Staf Artikel, job discription saya adalah mengumpulkan, menyaring artikel yang masuk dari crew maupun luar edukasi (teman-teman mahasiswa) yang selanjutnya akan masuk penyuntingan akhir di meja Editor. Nah, selain itu saya juga ditugasi untuk membuat artikel tentang pendidikan. Beberapa waktu lalu, saya baca di Surat Kabar dan internet tentang mahasiswa Indonesia yang memenangkan kompetisi Film Pendek di Amerika, berkat Video “Belajar Demokrasi”. Dari berbagai sumber jadilah seperti ini. Semoga tidak mengecewakan ya, sekedar pengen share aja :))*


Setelah sekian bulan Indonesia menjadi negara terkenal didunia dikarenakan efek buruk sebuah video mesum, kali ini kita patut berbagga hati karena sebuah video karya anak bangsa berhasil memenangi kompetisi video tahunan Amerika Serikat.
Video yang berdurasi berkisar 2 menit 10 detik ini cukup menarik perhatian , bahkan membuat kita terpingkal sekaligus membuat kita sadar sisi lain sebuah pernyataan demokrasi.

Film berjudul Democrazy is Yet to Learn (Masih Belajar) karya Adhyatmika (21) , berhasil menyingkirkan ratusan film dari 700 peserta dari berbagai belahan dunia. Dan tentu saja hal ini sangat membanggakan.
Film tersebut mengambil setting di kelas sebuah SD. Seorang guru menulis pertanyaan di papan apa itu demokrasi. Kelas tersebut berisi sembilan murid yang mewakili unsur-unsur sosial dalam masyarakat. Yakni, pengusaha, anggota parlemen, polisi, petani, wartawan, dokter, artis, insinyur, dan anak SD. Namun, tak ada satu pun yang bisa menjawab pertanyaan ibu guru.

Tiap karakter saling melempar tanggung jawab dan menggeleng. Sampai akhirnya, si anak SD memberanikan diri maju ke depan untuk menjawab pertanyaan apa itu demokrasi. Spidol sudah di tangan, namun belum sampai si anak menuliskan jawabannya, bel pulang sekolah berdering. Akhirnya, tak ada satu pun yang bisa menjawab apa itu demokrasi. Lalu, adegan ditutup dengan kalimat: Masih Belajar.
Film ini , awalnya menjadi finalis untuk wilayah Asia Timur-Pasifik, setelah melalui beberapa kompetisi akhirnya video singkat yang disutradari Adhyatmika itu mampu mengharumkan nama Indonesia di forum internasional. Film Democrazy is Yet to Learn (Masih Belajar) terpilih sebagai pemenang beserta 5 pemenang dari wilayah dunia lainnya. Siapa menyangka, video singkat yang disutradari Adhyatmika itu mampu mengharumkan nama Indonesia di forum internasional.

Pemenang kompetisi video tahunan yang diselenggarakan oleh Democracy Video Challenge Amerika Srikat nantinya akan diundang ke Washington DC dan dijadwalkan akan bertemu Hillary Clinton pada Oktober 2010 mendatang untuk ikut serta dalam mempromosikan ide-ide tentang demokrasi.

Nah, dampak dari kemenangan Indonesia ini membuat orang Amerika akan semakin tahu tentang Indonesia, bahwa orang Indonesia juga dapat membuat film yang dianggap baik, dan kreatif. Disisi lain, karena voting memakai teknologi youtube, bisa jadi menunjukkan pada dunia bahwa rakyat Indonesia ternyata juga patut diperhitungkan dalam teknologi IT.

Minggu, 19 September 2010

GURU BESAR



Oleh : Andik Kurniawan

Mungkin engkau punya ratusan cara,
atau bahkan tak terbilang jumlahnya
Duniamu adalah bisa. Selalu bisa.

Menulis nama,
Kau ajarkan aku mengenal pilihan-pilihan yang berjuta aneka

Mengagumi manusia,
Kau bawa aku bangga dalam keserbaterbatasan kita

Tak terdebat bila setiap kali kau tutur,
aku adalah siapa saja,
adalah apapun yang kupercaya.
Namun, rupanya sesekali engkau harus meninjuku tepat di muka juga
bila satu waktu laki-laki muda masih saja merasa patah kakinya

"hati adalah tongkat sihir.
yakin, dan ayunkan saja!"

-Andik Kurniawan, Untuk Indonesia-